Jangan menutup halaman ini.
BlackRock adalah sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di sektor finansial yang berbasis di New York. Fokus utama BlackRock adalah industri jasa investasi. Dilansir dari Investopedia, BlackRock merupakan manajemen investasi dengan dana kelolaan terbesar di dunia pada tahun 2021. Dana kelolaan BlackRock mencapai $10 Triliun atau setara dengan 143,2 kuadraliun (asumsi kurs Rp 14.322 per dollar AS)
Sejarah BlackRock
Pada awalnya BlackRock didirikan oleh 8 yang diprakarsai oleh Larry Fink pada tahun 1988 dengan membawa misi pengelolaan keuangan yang lebih inovatif serta pengelolaan manajemen resiko yang lebih baik. BlackRock mulai menancapkan nama besarnya pada tahun 1999 ketika menjual Teknologi Aladdin miliknya kepada publik dan melakukan Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek New York pada 01 Oktober 1999 dengan harga saham per lembar $14. Hal itu lah yang kemudian memulai melambungkan nama BlackRock dengan memiliki aset kelolaan pada akhir tahun 1999 sebesar $165 Milyar. Pada tahun 2000 BlackRock mulai mendirikan BlackRock Solutions dengan Aladdin sebagai basis bisnisnya, pada saat inilah kemudian BlackRock dikenal sebagai penyedia teknologi. Pada saat krisis keuangan global pada tahun 2008 BlackRock ditunjuk oleh Bank Sentral AS, FED sebagai analis aset sekuritas hipotek serta ditunjuk sebagai advisor beberapa negara untuk menyelamatkan negara-negara lain yang berada dalam ambang krisis dunia. Setelah mendulang kesuksesan sebagai manajemen investasi terpercaya, BlackRock memulai ekspansi bisnis ke berbagai negara, Indonesia juga tidak luput dari bidikan BlackRock, perusahaan kenamaan seperti Barclays Global Investor pun ikut diakuisisi oleh BlackRock sehingga pada tahun 2021 BlackRock berhasil mengelola dana sebesar $10 Trilliun yang menjadikannya sebagai manajemen investasi dengan dana kelolaan terbesar di dunia, portofolio BlackRock juga berisikan saham-saham dari perusahaan kenamaan seperti Apple, Google, Amazon, Microsoft, Starbuck, Disney, dan masih banyak lagi.
Jejak BlackRock di Dunia Kripto
Banyak
spekulasi mengenai jejak BlackRock di dunia kripto seperti kehancuran Terra Luna
yang didalamnya mempunyai andil BlackRock sebagai dalang dibaliknya hingga
spekulasi BlackRock yang memulai menambah portofolionya dengan kepemilikan
Bitcoin. Mengutip dari Bloomberg, CEO BlackRock Larry Fink mulai menunjukan ketertarikan
dalam dunia blockchain dengan mengatakan bahwa “Perusahaan sedang mempelajari
semakin pentingnya aset digital dan stablecoin sehingga dapat digunakan untuk
membantu klien-klien BlackRock”. BlackRock sudah menampakan diri dalam dunia
kripto dengan menggandeng kerja sama dengan investor Circle Internet Financial
Ltd yang merupakan perusahaan penerbit USDC, BlackRock juga sudah bekerjasama
dengan Coinbase Global (COIN) dalam pengelolaan investasi berbasis energy atau
EWT dalam dunia kript, bahkan setelah pengumuman kerjasama tersebut EWT
langsung melonjak 25% ke level tertingginya seniai $3,18.
Dengan
dana yang powerful, tentunya kehadiran BlackRock menjadi sebuah harapan baru
bagi dunia kripto. Para analis berkeyakinan bahwa jika BlackRock mulai
menunjukan keseriusannya dalam dunia kripto dan bergabungnya BlackRock di dunia
Kripto mampu menerbangkan harga-harga koin dan token kripto ke level
tertingginya. Sampai saat ini, BlackRock belum menyatakan diri memiliki aset
digital di portofolionya, banyak hal yang menjadi hambatan BlackRock di dunia
kripto seperti regulasi Pemerintah Amerika yang belum memberikan lampu hijau
dalam pengembangan kripto. Akan tetapi regulasi tentang aset digital di
Pemerintahan Joe Biden bisa menjadi momentum penting perkembangan kripto secara
global. BlackRock masih menanti paket regulasi Pemerintah Amerika tersebut yang
diperkirakan akan selesai pada tahun 2022. Rekam jejak BlackRock yang mulai
serius menapaki kerjasama dalam bidang kripto tentunya akan menjadi angin segar bagi para komunitas kripto. Ikuti terus
perkembangan dan informasi di dunia Kripto melalui Koinku Blog. #PakaiKoinkuAja